BISAKAH
KESEHATAN GIGI MEMPENGARUHI KESEHATAN MENTAL?
Pandemi adalah sebagian besar wabah penyakit yang
menyebar luas sebagai akibat dari penyebaran penyakit infeksi manusia ke
manusia. Covid 19 (Coronavirus disease-2019) adalah virus yang menyerang saluran
pernapasan dapat menular melalui percikan batuk atau bersin. Pasien Covid-19
secara langsung dapat mempengaruhi tingkat kecemasan yang dapat menyebabkan
gangguan psikogenik. Dan secara tidak langsung berperan sebagai faktor resiko yang
dapat mempengaruhi awal terjadinya infeksi mukosa mulut.
Pandemi ini juga berdampak buruk pada kesehatan mulut seperti praktik dokter gigi ditutup dalam jangka waktu yang lama, prosedur perawatan gigi elektif ditunda, dan akses terhadap perawatan pencegahan tertunda. Banyak kelompok yang terkena dampak pandemi ini secara tidak proporsional, termasuk populasi dengan risiko lebih tinggi terhadap kesehatan mulut yang buruk, mereka yang memiliki penyakit kronis dan penyakit penyerta lainnya, kelompok sosial ekonomi rendah, dan populasi minoritas. Meskipun beberapa penelitian meninjau hubungan antara pandemi dan kesehatan mental atau mulut secara individual, namun belum ada penelitian yang meneliti hubungan antara kesehatan mental dan mulut selama pandemi.
Orang-orang yang sedang mengalami banyak stres,
seringkali cenderung kurang memperhatikan kesehatan gigi dan kebersihan
mulutnya. Beberapa orang melakukan perilaku yang disebut menenangkan diri
seperti minum alcohol, merokok, atau makan banyak makanan olahan, yang semuanya
memiliki dampak negative terhadap kesehatan. Kesehatan gigi juga dapat
memberikan indikasi jelas tentang tingkat stres, kecemasan, perubahan suasana
hati, atau adanya gangguan makan kronis.
Meski terdengar puitis, kesehatan gigi bisa berdampak langsung pada kesehatan mental. Jika memiliki kesehatan gigi yang buruk, hal ini selanjutnya dapat berperan dalam memburuknya kesehatan mental juga. Individu dengan penyakit mental lebih mungkin memiliki kesehatan mulut yang kurang optimal dibandingkan mereka yang tidak memiliki penyakit mental. Dampak stres pada perilaku kesehatan gigi dan mulut telah lama dibahas dalam literature kedokteran gigi. Dalam penelitian baru-baru ini, memberikan beberapa petunjuk kedalam hubungan dampak stres pada perilaku kesehatan gigi dan mulut. Biasanya timbul rasa malu dengan kondisi gigi, dan memungkinkan bahwa hal itu dapat memicu kecemasan sosial yang tidak kentara atau berskala penuh. Hal ini dapat menyebabkan seseorang menahan diri dalam pergaulan.
Karena kesehatan mental dan kesehatan gigi saling
berhubungan, hal-hal yang Anda lakukan untuk mengelola salah satu hal juga akan
memberikan manfaat bagi yang lain. Seperti mengonsumsi berbagai macam makanan
bergizi, Ini akan meningkatkan mood Anda dan melindungi gigi dan gusi Anda. Kurangi
minum alcohol dan merokok lebih baik anda datang ke dokter gigi dan psikiater
untuk penanganan yang lebih lanjut.
Komentar
Posting Komentar